Cerita Birahi Sex Perkosa Istri Bos
gerbongdewasa168 situs blog yang memberikan sajian cerita dewasa 18+, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum Terhangat, Cerita Dewasa Ngentot, Foto Bugil Terbaru, Foto Sex Tante, ABG, Memek Secara Terupdate dan selalu baru | Cerita Birahi Sex Perkosa Istri Bos
Setelah beberapa bulan aku bekerja dengan juraganku Lilik, aku jadi mengetahui sifatnya yang suka berselingkuh, aku sering dipaksa lembur kerja dan diharuskan unutk menginap dirumahnya. Namun kerja lemburku juga sering tak diitung dan lemburku hanya dijadikan sebagai kamuflase pada istrinya saja. Hingga akhirnya aku mempunyai pikiran buruk unutk memanfaatkan keadaan juraganku yang sering selingkuh dengan aku juga menikmati tubuh istrinya. Cerita Dewasa
Cerita Birahi Sex Perkosa Istri Bos
Juraganku mempunyai istri yang lumayan cantik dan seksi. Panggil saja namanya Devi, setiap teman juraganku yang kerumah bisa dipastikan alasannya karena ingin memandang Devi, namun apa bisa dikata, juraganku tukang selingkuh, jadi dia tak menghiraukannya. Dan kau mulai berpikir untuk merencanakan pikiran kotorku tadi. Cerita Mesum
Malam itu saat aku menginap dirumahnya, aku mendengar juraganku Lilik bertengkar hebat dengan istrinya. Terjadi percecokan karena istrinya Devi sudah mencurigai kalau suaminya selingkuh, namun suaminya membantah dan terjadilah pertengkaran. Sebenarnya pertengkaran seperti itu sudah sering terjadi karena juraganku yangsering pulang larut malam bahkan pernah juga gak pulang. Cerita Ngentot
Suatu hari saat aku sedang lembur kerja dan menginap dirumahnya, sampai jam 11 malam juraganku Lilik belum juga pulang rumah. Aku langsung berpikir pasti juraganku sedang ngentot dengan selingkuhannya. “Istri cantik dan seksi kayak gitu kok disia-siakan” gerutuku dalam hati. Daripada Devi yang cantik dan seksi itu menganggur mendingan aku kerjain aja, mumpung juga juraganku gak pulang rumah, pikirku singkat. Cerita Sex Perkosaan
Kemduian aku langsung menuju pintu rumah utama yang memisahkan sama tempat kerjaku. Kemudian aku mendengarkan dirumah utama apa masih ada kegiatan apa enggak dan aku mulai mendengarkannya dari balik pintu. Dan setelah aku pastikan aman dan tidak ada aktifitas didalam rumah utama lagi, aku pun segera membuka pintu pemisah dengan sangat hati-hati. Aku mendorong pintu dengan perlahan agar tidak ada suara yang keluar. Lalu aku pun masuk rumah dan langsung menuju kamar Devi. Dengan menengok kanan kiri suasana rumah sudah aman, langsung saja aku buka pintu kamar Devi dan aku lihat Devi sudah tertidur pulas dengan baju tidur tipisnya yang membuatku nafsu dan sekarang saatnya happy. Cerita Mesum HOT
Aku melangkahkan kakiku bak orang seperti maling (emang siih aku mau maling, tapi maling memek istri bosku,hahaha). Dengan was-was, jantung berdetak kencang, nafas gak teratur, rasa takut ketahuan dan juga nafsu yang sudah merangsangku, campur aduk sekali dan membuatku sangat seanng sekali dengan keadaan seperti itu. Bisa dipastikan,s emua laki-laki pasti ingin menjamah tubuh indah Devi ini, goblok aja si juraganku Lilik karena telah menyia-nyiakannya. Aku lihat perutnya agak membesar, sepertinya si Devi sudah hamil sekitar 4 bulan. Dan wanita hamil seperti ini lah yang selalu membuatku penasaran ingin menikmatinya. Cerita Sex Seru
Devi tidur dengan posisi terlentang, sehingga jelas memperlihatkan kemolekan tubuhnya. Baju tidurnya yang menerawang sangat terangsang. Devi juga memakai CD warna merah yang membuat aku semakin nafsu. Kulihat seluruh tubuhnya sangat putih bersih dan sangat mulus sekali, kutelusuri Devi dari atas sampai bawah hingga membuat k0ntolku tegang. Lalu aku mulai memberanikan diri untuk mengelus pahanya keatas hingga pantatnya dengan perlahan agar Devi tdk terbangun. Setelah kuraba, kemudian aku mulai menjilati pantatnya yang sangat mulus sekali itu. Dan ketika baru enak-enaknya aku menikmati pantat dan paha Devi dengan jilatanku tiba-tiba aku mendengar suara mobil mendekat.
Aku lansgung berpikir kalau itu suami Devi atau juraganku Lilik pulang. Seketika lansgung kurapikan baju tidur Devi dan aku langsung keluar kamarnya dan kemabali ke tempat kerjaaku. Dan benar, juraganku Lilik benar pulang dan dia lagsung menuju tempat kerjaku dan menanyakan tentang pekerjaanku. Dan setelah tak lama juraganku berada ditempat kerjaku, dia kembali kedalam rumahnya dan langsung bertengkar dengan istrinya. Dan setelah pagi tiba, aku pulang rumah untuk tidur dan siangnya aku sudah ditelpon juraganku unutk bekerja kembali.
Setelah aku berangkat kerja, tak lama kemudian juraganku Lilik kembali pergi lagi dengan bermacam alasan. Dan sebelum Juraganku pergi, juga terjadi pertengkaran hebat dengan suaminya dan juraganku pun marah dan meninggalkan istrinya begitu saja. Kembali aku bersama wanita yang semalam sudah kujilati pantat dan pahanya berduaan, dan kini saatnya aku kembali beraksi, ucapku dalam hati.
Kembali kupastikan kalau Devi sudah tertidur, dan aku pun masuk kamarnya dan kulihat bajunya dasternya menyingkap dan membuat buah dadanya yang montok itu terlihat. Nafsuku meningkat, ingin seklai aku ciumi buha dadanya. Perlahan dengan sangat hati-hati kunaikan dasternya hingga terbuka dan terlihat dua buah gundukan yang putih dan mulus itu. Dengan perlahan aku mulai memegangnya, kuraba-raba, kuelus dan perlahan aku menciuminya. Lalu kutarik juga bra Devi dan terlihatlah putting susunya yang besar dan kecoklatan itu.
Karena aku sudha terangsang dan sangat nafsu, aku menjadi tak tahan ingin langugn kunikmati putting susunya yang menantang itu. Dengan berani langsung kulumat putting susu Devi. sungguh sangat lezat sekali putting susu Devi. Harum, wangi, kenyal dan pastinya sangat membuat nafsu, smapai-sampai aku lupa keinginanku untuk menikmati mEmek Devi.
Aku kemudia memposisikan tubuhku agar dapat mensetubuhi Devi. Walau aku takut Devi terbangun, aku ingin mencoba terlebih dahulu. Aku menarik celana dalam Devi dari belakang dengan perlahan. Tak lama kemudian aku berhasil melihat belahan pantatnya. Kemudian diikuti dengan lubang pantatnya dan lubang m3meknya. Lubang pantat Devi berwarna coklat gelap, bergerak-gerak mengikuti irama nafas Devi, Kadang lubang tersebut berkedut-kedut beberapa kali, aku tidak tahu mengapa. Kemudian aku mulai memposisikan tubuhku untuk menyetubuhi Devi. Aku menempelkan kepala k0ntolku ke m3mek Devi untuk melihat reaksinya. Devi terlihat masih tidur dan belum terbangun sama sekali, tampaknya Devi kalau sudah tertidur sulit untuk bangun.
Aku menjadi semakin berani untuk menyetubuhi Devi. Aku menekan k0ntolku ke dalam m3mek Devi lebih dalam dengan perlahan. Aku sempat merasakan sempitnya m3mek Devi dan panas tubuhnya di sekeliling k0ntolku. Namun, tiba-tiba Devi melenguh keras dan menutup kakinya hingga k0ntolku tertarik keluar. Aku kaget setengah mati, kukira Devi akan terbangun dan memergokiku sedang menyetubuhinya. Penampilanku sekarangpun sudah tidak bisa disangkal, dengan k0ntol tegang keluar dari celana. Pakaian Devi-pun sedang dalam posisi hampir terbuka. Aku segera merapikan pakaian Devi dan pergi dari kamar tidurnya. Kemudian melanjutkan pekerjaanku. Tak lama kemudian, Lilik pulang dan menanyakan pekerjaanku.
Setelah bertengkar, Lilik dan Devi tidur, meninggalkan aku sendirian di tempat kerjaku. Aku mulai berpikir untuk mengerjai Devi dengan lebih cepat dan tidak perlahan-lahan. Terlalu banyak waktu terbuang hanya untuk berhati-hati dan takut ketahuan. Lilik keburu pulang dan resiko ketahuan yang besar menjadi pikiranku selama beraksi. Kemudian aku mendapat ide untuk menggunakan obat tidur. Aku segera mencari di internet untuk membeli obat tidur. Setelah memesan, obat tidur tersebut datang tiga hari kemudian.
Cerita Birahi Sex Perkosa Istri Bos
Aku menyusun rencana untuk menggunakan obat tidur tersebut pada Devi. Malamnya Lilik sedang pergi dan Devi sedang menonton televisi di ruang tamu. Kemudian aku segera membuat alasan untuk membuat kopi agar dapat masuk ke rumah utama. Begitu Devi lengah aku memasukkan obat tidur cair ke minumannya dan kedua anaknya yang masih kecil. Aku masuk kembali ke ruang kerjaku. Setelah kutunggun lama suara televisi masih menyala, namun tidak terdengar suara Devi ataupun anak-anaknya. Aku memberanikan diri untuk masuk dan membuka pintu dengan cara normal. Setelah aku masuk ternyata Devi dan kedua anaknya masih berada di ruang tamu.
Devi tertidur di kursi dan anaknya tertidur di lantai masih memegang mainan yang sedang dimainkannya. Aku menggelengkan kepala, tidak percaya bahwa aku akan memperkosa wanita hamil yang sedang tidur. Aku kemudian menguji apakah Devi sudah sudah benar-benar tertidur atau belum. “Teh Devi, teh Devi bangun” kataku sambil menepuk dan menggoyangkan tubuhnya. Devi tidak juga bangun dan masih tertidur pulas. Untuk meyakinkan aku meremas payudaranya perlahan, kemudian aku meremasnya dengan keras untuk melihat reaksinya. Ternyata Devi tidak juga terbangun, nampaknya obat tidur tersebut benar-benar berfungsi dengan baik. Kemudian aku menyeret tubuh Devi ke kamar tidurnya. Aku tak punya banyak waktu karena Lilik akan segera pulang, dan aku tak ingin dia memergokiku sedang memperkosa istrinya.
Aku cepat-cepat membuka bajunya dan bajuku sendiri. Kuciumi seluruh badannya dengan penuh nafsu, karena aku tahu kini apapun yang kuperbuat Devi takkan terbangun. Kuposisikan tubuh Devi dengan posisi terlentang hingga aku bebas menjamah seluruh tubuhnya. Perutnya yang sedang hamil tampak membusung ke atas. Kemudian aku menghisap putting payudaranya, tidak seperti beberapa hari lalu, malam ini aku menghisapnya dengan keras. Kuremas payudara Devi yang satu lagi, satu kuremas, satu kuhisap terkadang bergantian. Setelah beberapa lama, kurasakan tanganku basah di payudara Devi, dan hanya ada satu penjelasan, ini air susu Devi.
Setelah terpana sebentar, aku mulai menjilati air susunya. Ternyata rasanya cukup enak dan wangi. Aku masih belum puas merasakan air susu Devi dan masih ingin terus meminumnya. Aku menghisap air susu Devi dari putting payudara, kuremas kemudian setelah susunya keluar aku hisap hingga habis, terus seperti itu. Setelah beberapa saat aku tahu teknik untuk mengeluarkan air susunya tanpa harus meremasnya dengan tangan. Setelah aku merasa enek, enek karena air susu yang seharusnya untuk bayi, lucu sekali. Karena aku merasa sudah cukup puas dengan payudaranya, aku ingin melakukan hal yang lain. Aku melihat bibir Devi yang indah dan jadi sangat ingin menciumnya. Aku mendekatkan wajah dan mencium bibirnya. Rasa mulut Devi jujur saja rasa mi instan, sepertinya di baru makan mi instan. Aku mengeluarkan k0ntolku dan mendekatkannya ke wajah Devi.
Setelah menggosokkannya ke bibir Devi, aku menekan k0ntolku ke dalam mulut Devi. Setelah memasuki mulut Devi aku mulai menggerakkan k0ntolku keluar masuk. Mulut Devi dipenuhi k0ntolku dan becek karena liurku. Kemudian Devi bergerak secara reflek berusaha mengeluarkan k0ntolku dari mulutnya. “Sayang sekali…” pikirku dalam hati. Aku mengganti tergetku pada m3meknya, yang belum kusentuh dari tadi. Aku membuka kedua kaki Devi hingga posisinya kini mengangkang, siap dimasuki k0ntolku. Aku tidak ingin melakukannya dengan pelan, aku ingin melakukannya dengan keras dan kasar, toh Devi takkan terbangun kali ini. Kugosokkan k0ntolku di bibir lubang m3mek Devi agar tak meleset saat kumasukkan. Setelah letaknya tepat aku segera bersiap untuk memasukkan k0ntolku ke m3mek Devi.
Dengan satu hentakan keras, BLESSS aku menusukkan k0ntolku ke dalam m3mek Devi sekuat tenaga. Devi tetap diam saja, hanya ekspresi wajahnya yang sedikit mengerut. Aku mendiamkan sebentar k0ntolku di dalam m3mek Devi, mencoba meresapi panas tubuhnya dan gerakan di dalam m3meknya. M3mek Devi seakan bernapas dengan jepitan yang mengeras dan mengendur di sekeliling k0ntolku. K0ntolku mulai kukeluarkan dan kuhentakkan kembali dengan keras. Aku melakukannya beberapa kali karena setiap kali melakukannya m3mek Devi berkedut-kedut di bagian dalam. Setelah melihat jam, ternyata sudah lewat setengah jam sejak aku mulai bermain dengan tubuh Devi.
Aku mulai menggenjot badan Devi dengan cepat dan kuat. PLOK PLOK PLOK PLOK suara paha kami saat bertemu karena genjotanku. Sambil terus kugenjot, aku menciumi seluruh permukaan tubuhnya. Lenguhan-lenguhan kecil keluar dari bibirnya yang indah. Payudara dan seluruh dadanya kujilati, kuremas, dan kuhisap dengan rakus. Perutnya yang membusung kupeluk dan kuciumi pula, aku ingin merasakan dengan jelas kalau aku sedang memperkosa wanita hamil dan berjilbab pula. Sekarang yang membuatku bingung adalah apakah aku harus mengeluarkan maniku di luar atau di dalam. Setelah hampir setengah jam menggenjot tubuh Devi, aku merasakan maniku sudah siap keluar. Pada saat merasakan sudah mencapai puncaknya, aku memutuskan untuk mengeluarkan maniku di dalam m3mek Devi.
Kutekan keras k0ntolku ke dalam m3mek Devi agar maniku keluar di tempat paling dalam di tubuh Devi. CROT CROT CROT maniku akhirnya keluar di dalam m3mek Devi. Aku dapat merasakan maniku keluar dan membanjiri m3mek Devi. “Oh, oh, oh yeah,” kataku tak kuasa menahan nikmat orgasme yang membuat seluruh tubuhku menegang. Setelah kulepaskan k0ntolku dari m3mek Devi, air maniku sedikit menetes dari m3meknya. Aku berpikir, “Bagaimana dengan bayi di dalam rahimnya ya?” karena aku baru saja memasukkan sperma dalam jumlah besar. Aku pernah mendengar kalau seorang wanita akan keguguran kalau diperkosa pada saat mengandung. Tapi kemudian aku berpikir lagi, “Memang aku peduli? Aku rasa tidak! Lebih baik aku teruskan, karena bagaimanapun sudah terlambat menyesal sekarang.”
Setelah tenagaku pulih, aku siap untuk bermain dengan tubuh Devi minimal satu kali lagi. Tubuh Devi kuposisikan agar menungging, karena aku ingin memperkosanya dari belakang. Kunaikkan pantatnya ke atas dan menciumi pantatnya. Pada saat sedang asyik menciumi, aku melibat lubang anusnya. Aku terpana dengan gerakannya yang seakan mengundangku untuk melakukan anal seks padanya. Namun, aku terpaksa harus menolak, karena jika ketahuan ada bekas anal seks, mereka akan curiga. Kumasukkan sekali lagi k0ntolku ke dalam m3mek Devi dari belakang.
Setelah posisiku mantap, aku genjot m3mek Devi dengan cepat dan kuat. Kini tak hanya terdengar suara paha saja yang terdengar. Kini, suaranya terdengar lebih becek karena banyaknya cairan dalam m3mek Devi. Setelah puas dengan posisi menungging, kuangkat tubuh Devi hingga dia berada dalam posisi mendudukiku. Aku harus terus menahan tubuh Devi agar tak terjatuh. Posisi duduk membuat ukuran perut Devi yang sedang hamil terlihat dengan jelas. Sambil terus merabai tubuhnya dari belakang, aku terus menggenjot tubuh Devi. Perut dan payudara Devi bergoncang mengikuti gerakan genjotanku. Remasanku pada payudara Devi semakin keras hingga air susunya memercik ke kasur.
Namun, posisi duduk cukup membuat pegal karena aku harus menahan berat tubuh Devi. Aku mengganti posisi agar aku dapat kembali menikmati tubuh Devi dengan nyaman. Kurebahkan tubuh Devi dengan posisi menyamping dan aku di belakangnya. Kuangkat kaki Devi yang kanan dan menyelipkan kaki kananku di antara kaki Devi. Kemudian, kumasukkan k0ntolku kembali ke m3mek Devi yang sudah becek karena cairan dari m3meknya. Kulanjutkan genjotanku pada Devi, sambil menciumi seluruh tubuhnya. Tanganku meremas payudaranya yang indah dengan keras. Puting payudara Devi kupuntir dan kucubit sepuasnya.
Setelah beberapa saat aku mulai mencapai puncak kenikmatanku. Aku angkat kaki Devi agar aku dapat menggenjot m3meknya dengan kecepatan maksimal. Dengan posisi berlutut aku menggenjot m3mek Devi dengan kencang. Kuangkat bagian bawah tubuh Devi agar mani yang kukeluarkan langsung masuk dan tak tumpah kemana-mana. Saat mencapai orgasme aku tak kuasa menahan getaran tubuhku. “Oh! Ah! Oh!” aku melenguh karena kenikmatan orgasme yang menguasai tubuhku.
Setelah kucabut k0ntolku, aku tetap mengangkat bagian bawah tubuh Devi agar air maniku tidak keluar dari m3mek Devi. Setelah beberapa saat, aku membersihkan tubuh Devi yang penuh air liurku menggunakan kain lapel. Kubersihkan m3mek Devi dari air mani yang menetes. Kurapikan pakaian Devi dan kuposisikan seperti orang yang tidur. Kubaringkan kedua anak Devi di tempat tidurnya. Kemudian aku kembali mengawasi mesin prin yang ternyata kehabisan kertas. Jam setengah satu Lilik pulang ke rumah dan menanyakan pekerjaanku.
Perbedaannya malam itu tak ada pertengkaran karena Devi masih tidur dan Lilik tidak menyadari apa yang kulakukan pada istrinya. Kini dengan berbekal obat bius, setiap aku menginap di rumah Lilik aku selalu memperkosa Devi. Devi dan Lilik tidak pernah menyadarinya atau tidak perduli aku tidak tahu. Pernah beberapa kali aku memperkosa Devi saat Lilik sedang tidur di sampingnya. Tentu saja aku harus keluar sebelum ada masalah yang terjadi yang menyebabkanku masuk penjara. Karena memperkosa Devi sudah mulai membosankan dan tidak menarik lagi, aku memutuskan keluar dari tempat kerja Lilik.
Aku keluar dari tempat kerja Lilik karena aku sudah muak kerja tanpa dibayar oleh Lilik. Beberapa bulan kemudian aku mendengar kabar bahwa istri Lilik telah melahirkan. Saat aku berkunjung ke rumah Lilik, aku melihat bayi yang tadinya berada dalam kandungan Devi. Anak Devi ternyata sangat lucu dan sehat tanpa ada cacat sama sekali. Ternyata pemerkosaan yang kulakukan pada Devi sama sekali tidak berpengaruh pada rahim Devi dan kandungannya. Sekarang aku keluar untuk selamanya dari tempat kerja Lilik karena bosan, sudah tidak ada lagi yang bisa kulakukan di sini. Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex 2016, Cerita Dewasa, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Bokep, Cerita Sex hot, Cerita Sex, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex SPG, Cerita Sex Selingkuh, Cerita Sex Janda, Cerita Sex ABG, Cerita Sex Remaja, Cerita Sex Pramugari, Cerita Sex Pembantu, Cerita Sex Bispak, Cerita Sex Mahasiswi, Cerita Sex Pelajar.